aRtmGj9nYCRgAUanjInMp3gEbQOqXBW58gLhi6IP

Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia

Zona Geografi - Karakteristik Wilayah Perairan di Indonesia - Perairan merupakan tempat di permukaan bumi yang secara permanen atau berkala tergenang oleh air, baik air tawar, air payau, maupun air laut, mulai dari garis pasang surut laut terendah ke arah daratan dan badan air tersebut terbentuk secara alami atau buatan. 



Perairan umum mempunyai fungsi politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan dan digunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran masyarakat. Kenampakan Alam yang termasuk wilayah perairan yaitu sebagai berikut:

Laut 

Laut adalah kumpulan air asin yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam, menggenangi dan membagi daratan atas benua maupun pulau. Laut menghubungkan antar pulau yang satu dengan pulau lainnya. Wilayah Indonesia sekitar dua pertiganya merupakan lautan, namun kondisinya kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan negara tetangga. 
Pembagian Laut di Indonesia Menurut lokasinya dalam gugusan kepulauan di Indonesia secara garis besar perairan laut dikelompokan menjadi 3, yaitu: 
  • Laut-laut di Dangkalan Sunda Paparan Sunda merupakan paparan benua (continental shelf) terluas kedua setelah Paparan Siberia. Luas paparan sunda meliputi 1,8 juta km2, dengan kedalaman kurang dari 100 meter. Paparan ini menghubungkan Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bangka Belitung, dan daratan Asia. Selain itu, paparan sunda juga meliputi Laut Cina Selatan bagian selatan, Selat Karimata, Selat Sunda, Selat Malaka bagian selatan, dan Laut Jawa. Pada awalnya paparan Sunda merupakan sebuah daratan yang menghubungkan Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan daratan Asia, tetapi karena pencairan es pada zaman pleistosen maka paparan sunda terendam dan terbentuklah Pulau Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Salah satu bukti bahwa paparan sunda dulunya merupakan daratan yaitu terdapat aliran sungai purba di dasar Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. Sungai purba yang mengalir di dasar Laut Jawa disebut sungai Sunda Selatan, sedangkan sungai purba yang mengalir di dasar Laut Cina Selatan, yaitu sungai Sunda Utara. Hulu sungai Sunda Selatan terdapat di Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan bagaian selatan, hulu sungai Sunda Utara terdapat di Pulau Sumatera bagian timur dan pulau Kalimantan bagian barat.
  • Laut-laut di Dangkalan Sahul Paparan Sahul terletak di bagian timur Indonesia yang memiliki luas 1,5 juta km2. Perairan yang termasuk dangkalan Sahul adalah Laut Arafuru dan perluasannya ke arah selatan hingga Teluk Carpentaria di Australia. Paparan ini menghubungkan Pulau Papua, Kep. Aru, dan Australia dan Kepulauan Kei yang terletak berdekatan tidak termasuk dalam paparan ini karena terdapat Basin Aru yang sangat dalam. Salah satu bukti bahwa Kepulauan Aru pernah bersatu dengan Papua adalah adanya kesamaan flora dan faunanya, sedangkan Kepulauan Kei tidak memiliki kesamaan flora fauna dengan Papua. Paparan Sahul memiliki kedalaman rata-rata 30 – 90 meter. 
  • Laut diantara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul (Laut Tengah) Perairan laut dalam terletak di antara Paparan Sunda dan Paparan Sahul meliputi Selat Makassar, Laut Flores, Laut Banda, Laut Aru, Laut Seram, Laut Maluku, Laut Halmahera, dan Laut Sulawesi. Wilayah perairan ini mempunyai karakteristik:
  • Mempunyai kedalaman lebih dari 4.000 m, bahkan ada yang mencapai 6.000 m
  • Topografi dasar laut di perairan laut dalam sangat sangat kompleks dengan berbagai bentuk basin dan palung. Topografi dasar laut dalam dapat dikalsifikasikan sebagai berikut: 
  • Di sebelah utara terdapat Palung Mindanao (10.830 meter), Basin Sulawesi (5.100 meter), dan Palung Makassar (2.300 meter). Di Laut Maluku terdapat Basin Morotai (3.890 meter), Palung Ternate (3.450 meter), Basin Bacan (4.810 meter), Basin Manggole (3.510 meter), dan Basin Gorontalo (4.810 meter). Basin Banda, terdiri atas Basin Banda Utara (5.800 meter), Basin Banda Selatan (5.400 meter), dan Palung Weber (7.440 meter). 
  • Samudera Hindia (Samudera Indonesia) terdiri atas Basin Besar Indo-Australia yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera dan selatn Pulau Jawa, palung yang memanjang dan sejajar Pantai Barat Sumatera bersambung dengan pantai selatan Jawa dan Nusa Tenggara, Palung Jawa dengan kedalaman 7.450 meter, palung Bali, dan palung Mantawai.
Sifat-sifat Air Laut 
Kadar Garam 
Kadar Garam Air laut wilayah Indonesia mempunyai kandungan kadar garam yang tidak sama, dimana untuk perairan laut di Indonesia timur mempunyai kadar garam yang lebih tinggi dibanding dengan perairan laut di Indonesai bagian barat. 
Perbedaaan kandungan garam di antara perairan laut Indonesia timur dan barat disebabkan oleh perbedaan penambahan air atwar serta intensitas penguapan. Beberapa kasus yang dapat dijadikan contoh penyebab perbedaaan kadar garam adalah sebagai berikut: 
  • Perairan laut di wilayah bagian barat merupakan tempat bermuaranya sungai-sungai besar, seperti Siak, Kampar, Batanghari, Musi, Tulangbawang, Kapuas, Barito, Bengawan Solo, Citarum, dll. Selain itu, adanya curah hujan yang lebih besar dibandingkan dengan Indonesia timur. 
  • Perairan laut di bagian timur tidak memiliki sungai-sungai besar, lagi pula hanya memiliki curah hujan yang lebih sedikit dan musim kemarau yang lebih panjang, sehingga intensitas penguapan menjadi lebih besar. 
Pasang Naik dan Pasang Surut 
Pasang naik dan pasang surut air laut terutama diakibatkan oleh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Pasang naik dan pasang surut ini tampak sekali di daerah tepian yang langsung berhubungan dengan permukaan air laut yang cukup luas, namun sesuai sifat air maka pengaruhnya juga dirasakan di perairan lautyang sempit (terusan, selat). Di daerah pantai dijadikan tempat berlabuhnya kapal-kapal niaga maupun nelayan, psang naik dan pasang turun mudah diamati, bahkan bagi kapal ataupun perahu dapat menyebabkan kandas sebagai akibat terjadinya perubahan permukaaan air laut dangkal.salah satu tugas Jawatan Hidrgrafi Angkatan Laut di Indonesia ialah melakukan pengamatan air laut dan membuat peta tentang kedalaman laut dengan tujuan untuk pengaman pelayaran. 
Arus Laut 
Arus laut adalah gerakan atau aliran air laut dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan arah yang relatif tetap dan teratur, terutama terjadi di perairan luas. Faktor utama yang menyebabakan arus laut adalah angin, perbedaan kadar garam, pasang surut, dan adanya perbedaan suhu. 
Arus laut di perairan Indonesia sangat dinamis. Hasil pantauan satelit, yang diverifikasi lewat pengukuran oceanografis di laut, ternyata memperlihatkan pola arus laut yang bergerak dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia melewati selat-selat di perairan Nusantara kita ini. Pergerakan arus lintas Indonesia, dikenal sebagai Arlindo, mempengaruhi perubahan iklim global, memicu kehadiran variabilitas iklim ekstrem, seperti El Nino dan La Nina, serta berdampak pada kondisi pertanian, perikanan, dan kebakaran hutan. 
Disaat kondisi normal, laju Arlindo bergerak dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia, dengan volume massa air rata-rata sekitar 10,5 juta m3/detik. Massa air laut tadi bergerak dari samudera Pasifik ke Samudera Hindia melewati selat-selat di perairan Nusantara kit. Alat pantau dipasang di selat-selat Indonesia guna mengetahui kecepatan arus massa air besaran volumenya. Hasil pantauan pelampung memperlihatkan bahwa massa Arlindo yang melewati Selat Makassarmencapai 9 juta m3/detiknya. Massa air kemudian bergerak ke Selatan , menuju Selat Lombok. Namun, ternyata tidak semua massa air bisalangsung menerobos Selat Lombok yang sempit itu. Hanya 1,7 juta m3/detik massa air dari Selat Makassar yang bias langsung lewat. Sisanya sebesar 7,3 juta m3/detik, harus berbelok dahulu ke Timur, ke arah Laut Banda. Di sini massa air laut tadi bercampur lagi dengan massa air Samudera Pasifik yang tiba di Laut Banda lewat Laut Halmahera dan Laut Flores. Seusai berputar putar di Laut Banda, massa air tadi melanjutkan perjalanan melewati Laut Flores dan Laut Timor menuju Samudera Hindia. Total ada 4,5 juta m3/detik massa air yang melewati Laut Flores sedang 4,3 juta m3/detik sisanya melewati Laut Timor. 
Penjelasan tadi dalam kondisi normal. Jika El Nino terjadi, pergerakan sebagian dari massa air tadi berbalik arah dari wilayah perairan Indonesia menuju Samudera Pasifik. Saat itu, terjadi penurunan volume massa air yang bergerak dari samudera Pasifik ke samudera Hindia. Kosongnya massa air di wilayah perairan Indonesia tadi kemudian mendorong munculnya up welling atau naiknya massa air dari bawah permukaan ke atas permukaan, yang juga kaya nutrien. 
Oleh sebab itu, saat El Nino, di daerah selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara bisa mengakibatkan gagal panen, kekeringan, serta kebakaran hutan. Namun, El Nino di perairan Indonesia justru meningkatkan jumlah khlorofil dan jumlah wilayah up welling. Ini bisa berarti, saat El Nino Indonesia justru panen ikan. 

Sungai 

Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan aliran air yang mengalir dari dataran tinggi menuju dataran rendah dan bermuara di laut.Sungai pada bagian awal berukuran kecil yang bermula dari daerah pegunungan.Sedangkan yang mengalir ke tempat yang lebih rendah akhirnya bermuara di danau/laut.Semakin dekat ke arah laut, maka semakin melebar. Pengaruh dari bentuk wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, maka sungai-sungai di Indonesai relative mempunyai aliran pendek-pendek dibanding dengan sungai-sungai di negara lain yang merupakan bagian dari benua. 
Sesuai dengan sifat suatu aliran air maka sungai-sungai di Indonesia mengalir di dataran rendah yang terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Sungai-sungai yang terdapat di ketiga pulau besar Indonesia dimanfaatkan dalam kegiatan pertanian dan transportasi, baik sebagai angkutan barang maupun manusia yang menghubungkan antara daerah tepian dengan daerah pedalaman. Sungai-sungai yang berada di pulau lain cenderung dimanfaatkan dalam kegiatan pertanian . 

Danau 

Danau merupakan bagian dari cekungan di permukaan bumi yang selanjutnya menjadi tempat akumulasi air karena merupakan bagian yang lebih rendah dibanding dengan sekitarnya. Danau yang terbentuk berasal dari letusan gunung berapi yang biasa disebut sebagai danau vulkanik. Danau tektonik yaitu danau yang terbentuk disebabkan adanya pergeseran muka bumi. Dan danau buatan yaitu danau yang sengaja dibuat oleh manusia dengan cara membendung aliran sungai dan danau buatan biasanya sering disebut sebagai waduk. Sebagai tempat akumulasi air, danau mempunyai manfaat yang cukup besar dalam kehidupan, antara lain sebagai sumber irigasi untuk sawah, perikanan, penghambat banjir, PLTA, lalu lintas air, tempat rekreasi, dsb.
Danau-danau di Indonesia pada umumnya tidak pernah mengalami kekeringan, sebab biassanya jumah air yang masuk lebih banyak dibanding dengan jumlah air yang keluar. 

Rawa 

Rawa adalah tanah yg rendah (umumnya di daerah pantai) dan digenangi air, biasanya banyak terdapat tumbuhan air. Rawa terbentuk secara alami, genangannya dapat bersifat musiman ataupun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan. Indonesia memiliki lebih dari 23 juta ha rawa. Lahan rawa masuk dalam tipe lahan basa atau wetlands, yang sebenarnya merupakan lahan yang menempati wilayah peralihan antara system daratan dan system perairan. Karena menempati posisi peralihan tersebut maka lahan ini sepanjang tahun atau dalam waktu yang panjang dalam setahun tergenang dangkal, selalu jenuh air atau punya air tanah dangkal. Dalam kondisi alami, sebelum dibuka untuk lahan pertanian, lahan rawa ditumbuhi berbagai tumbuhan air baik jenis rerumputan (reeds, sedges, rushes), vegetasi semak maupun kayu-kayuan, tanahnya jenuh air atau punya permukaan air tanah dangkal atau tergenang dangkal. 
Sumber daya lahan rawa di Indonesia merupakan salah satu pilihan pertanian di masa depan. Secara garis besar, rawa dominan ada di empat pulau besar di luar Jawa yaitu Sumatera, Kalimantan, Papua dan sebagian kecil Sulawesi. 
Di Sumatera, sebaran lahan rawa dominan berada di dataran rendah sepanjang pantai timur terutama di Riau, Sumatera Selatan dan Jambi, serta dalam skala sempit di Lampung dan Sumatera Utara. Di pantai barat, lahan rawa menempati dataran pantai sempit di Aceh, Sumatera Barat dan Bengkulu. 
Di Kalimantan, sebaran lahan rawa yang dominan terdapat di dataran rendah sepanjang pantai barat yaitu Kalimantan Barat, pantai selatan, dalam wilayah Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, pantai timur dan timur laut wilayah Kalimantan Timur. Sebaran rawa lebak yang cukup luas ada di wilayah Hulu Sungai Kapuas Besar, sebelah barat Putussibau, Kalimantan Barat dan sekitar Danau Semayang dan Melintang sekitar Kotabangun DAS Sungai Mahakam Kalimantan Timur. Di Wilayah Papua, lahan rawa yang terluas ada di dataran rendah sepanjang pantai selatan yaitu Kabupaten Fak Fak, dan pantai tenggara wilayah Kabupaten Merauke. Di daerah Kepala Burung sekitar Teluk Berau-Bintuni dalam wilayah Kabupaten Manokwari dan Sorong. 
Sementara di wilayah bagian utara, lahan basah memanjang dari Nabire sampai Sarmi. Sebaran lahan rawa lebak yang cukup luas ada di lembah Sungai Memberamo yang ada di bagian tengah Papua. 
Di Sulawesi, sebaran lahan rawa tidak begitu luas dan hanya ada di daerah pantai sempit. Rawa yang cukup luas bias ditemukan di pantai barat daya Palu, kemudian di Teluk Bone, Kabupaten Mamuju, sepanjang pantai timur laut Palopo dan sedikit di pantai selatan Kabupaten Toli-Toli di sekitar Teluk Tomini. 

Teluk 

Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya. Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Karena Indonesia memiliki puluhan ribu pulau, maka di Indonesia banyak sekali terdapat teluk.Teluk adalah laut yang menjorok ke darat. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai pelabuhan. 

Selat 

Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di antara dua pulau. Kedalamannya berkisar antara 200-1.000 meter. Negara Indonesia dikenal sebagai Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang terbentang luas. Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan yang menjadi jarak antara pulau yang satu dengan lainnya.Selat dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar pulau. Alat angkutan yang biasa digunakan adalah kapal feri yang termasuk kapal penumpang. Selat yang dimanfaatkan untuk jalur pelayaran antar pulau antara lain, Selat Sunda, Selat Bali, Selat Lombok, Selat Makassar, dll.
Related Posts
Zona Geografi
Seorang penggiat pengetahuan geografi yang selalu ingin berbagi pengetahuan dan informasi mengenai fenomena yang terjadi di Bumi

Related Posts

Posting Komentar