aRtmGj9nYCRgAUanjInMp3gEbQOqXBW58gLhi6IP

Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia

Zona Geografi - Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia - Indonesia terdiri atas belasan ribu pulau, baik yang berukuran besar maupun yang berukuran kecil. Jumlah pulau seluruhnya mencapai 13.466 buah. Melihat dari banyaknya jumlah pulau di Indonesia yang sangat banyak, kita juga bisa memahami bahwa setiap pulau memiliki karakteristik morfologi dan topografi yang beragam. kondisi morofologi daratan di Indonesia bisa terjadi salah satunya adalah akibat adanya tumbukan lempeng yang menyebabkan : 
a. Adanya jalur pegunungan yang merupakan kelanjuatan dari pegunungan dunia, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
b. Membentuk rangkaian kepulauan di sebelah barat Pulau sumatera seperti Pulau Simeulue, Pulau Nias, Pulau Siberut, dan Pulau Enggano. 
c. Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, seperti Pegunungan Jayawijaya di Papua, Maros di Sulawesi Selatan, Pegunungan Sewu di Yogyakarta, dan Padalarang di Jawa Barat. 
d. Membentuk jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya bencana gempa bumi. 
e. Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif. 



Dari penjelasan di atas kita bisa memahami bahwa keadaan pulau-pulau di Indonesia mempunyai keragaman bentuk muka bumi. Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan. Melihat penjelasan di atas tadi kita tahu tentang penyebab Karakteristik wilayah daratan Indonesia sangat beragam,  dari keragaman karakteristik wilayah daratan tersebut secara umum, setiap bentuk muka bumi yang beragam mempengaruhi terhadap pola aktivitas penduduk yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Jadi, bagaimanakah karakteristik wilayah daratan di Indonesi? mari kita simak gambaran karakteristik wilayah daratan Indonesia  di bawah ini. 

A. Dataran Rendah 
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal). Di daerah dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas permukiman dan pertanian. Di daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian dalam skala luas dan pemusatan penduduk yang besar. Di Pulau Jawa, penduduk memanfaatkan lahan dataran rendah untuk menanam padi sehingga Jawa menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu seperti berikut. 
1. Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya. 
2. Di daerah dataran, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah aluvial atau hasil endapan sungai yang subur. 
3. Dataran rendah dekat dengan pantai sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan. 
4. Memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut. 
Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia, bahkan dunia, terdapat di dataran rendah. Aktivitas pertanian di dataran rendah umumnya adalah aktivitas pertanian lahan basah. Aktivitas pertanian lahan basah dilakukan di daerah yang sumber airnya cukup tersedia untuk mengairi lahan pertanian. Lahan basah umumnya dimanfaatkan untuk tanaman padi yang dikenal dengan pertanian sawah. Selain memiliki aktivitas penduduk tertentu yang dominan berkembang, dataran rendah juga memiliki potensi bencana alam. Bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah banjir, tsunami, dan gempa. Banjir di dataran rendah terjadi karena aliran air sungai yang tidak mampu lagi ditampung oleh alur sungai. Tidak mampunya sungai menampung aliran air dapat terjadi karena aliran air dari daerah hulu yang terlalu besar, pendangkalan sungai, penyempitan alur sungai, atau banyaknya sampah di sungai yang menghambat aliran sungai. Di Indonesia banyak terdapat dataran rendah. Dataran rendah ini terletak di sebelah timur Pulau Sumatera, Pantai Utara Jawa, dan bagian barat, selatan, dan timur Pulau Kalimantan. Bagian landai ini dialiri sungai-sungai besar, seperti Sungai Batanghari, Sungai Kampar, Sungai Musi di Pulau Sumatera. Di Pulau Jawa terdapat Sungai Citarum, Sungai Cimanuk, dan Sungai Bengawan Solo. Di Pulau Kalimantan terdapat Sungai Kapuas, Sungai Barito, dan Sungai Seruyan. Bagian landai beserta sungai-sungainya bersambung dngan bagian laut dangkal yaitu Paparan Sunda. Begitupula di bagian timur Indonesai, bagian landau terdapat di selatan Pulau Papua yang dialiri sungai besar seperti sungai Digoel yang bersambung dengan bagian laut dangkal yaitu Paparan Sahul. 

B. Dataran Tinggi 
Dataran tinggi adalah adalah daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal. Dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga udaranya sangat dingin dan segar. Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi. Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya. Dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga udaranya sangat dingin dan segar. Aktivitas pertanian berkembang di dataran tinggi. Di daerah ini, sebagian penduduk menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduk menanam beberapa jenis sayuran seperti tomat dan cabe. Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya Bandung dan Dieng. Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir. Beberapa Nama Dataran Tinggi di Indonesia antara lain sebagai berikut: 
a. Dataran Tinggi Alas di Aceh 
b. Dataran Tinggi Pasai di Aceh 
c. Dataran Tinggi Gayo di Aceh 
d. Dataran Tinggi Miinangkabau di Sumatera Barat 
e. Dataran Tinggi Bukit Barisan di Bengkulu 
f. Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah 
g. Dataran Tinggi Tengger di Jawa Timur 
h. Dataran Tinggi Charles Louis di Papua Tengah 

C. Gunung 
Gunung adalah bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang tinggi tersebut dalam bentuk puncak-puncak gunung dengan ketinggian 600 meter dpal. Gunung berapi adalah gunung yang memiliki lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Ciri gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan. Sewaktu-waktu gunung berapi tersebut dapat meletus. Sebagian gunung yang ada di Indonesia merupakan gunung berapi yang aktif. Ciri gunung berapi yang aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian seperti semburan gas, asap, dan lontaran material dari dalam gunung berapi. Wilayah Indonesia memiliki banyak gunung baik gunung yang berapi maupun yang tidak berapi. Gunung berapi adalah gunung yang masih aktif dan sewaktu-waktu dapat meletus sedangkan gunung tidak berapi adalah gunung yang sudah tidak aktif lagi. Keberadaan gunung berapi tidak hanya menimbulkan bencana, tetapi juga membawa manfaat bagi wilayah sekitarnya. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi memberikan kesuburan bagi wilayah di sekitarnya. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi banyak penduduk untuk tinggal di wilayah sekitar gunung berapi karena lahan tersebut sangat subur untuk kegiatan pertanian. Di Indonesia, sebagian besar gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak ditemui di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, yaitu gunung berapi Tambora dan Krakatau. 
Berikut ini adalah gunung-gunung yang terdapat di Indonesia: 
a. Gunung Rinjani 
b. Gunung Semeru 
c. Gunung Agung 
d. Gunung Bromo 
e. Gunung Galunggung 
f. Gunung Gede 
g. Gunung Ijen 
h. Gunung Kerinci 
i. Gunung Krakatau 
j. Gunung Jaya Wijaya 
k. Gunung Merapi 
l. Gunung Merbabu 
m.Gunung Papndayan 
n. Gunung Tambora 
o. Gunung Kelud 
Gunung dimanfaatkan sebagai pengatur iklim dan penyimpan air, dijadikan sebagai tempat wisata, material dari gunung berapi yang meletus dapat menyuburkan tanah dan pasirnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan. 

D. Pegunungan 
Pegunungan adalah bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal. Pegunungan di Indonesia yang merupakan kelanjutan dari Sirkum Mediterania yaitu dimulai dari Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera, Pegunungan di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sampai Maluku. Pegunungan yang merupakan kelanjuatn dari Sirkum Pasifik adalah pegunungan yang ada di Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Pegunungan dimanfaatkan sebagai tempat istirahat, wisata alam dan camping seperti di Pegunungan Jaya Wijaya, sebagai tempat tumbuh hutan (daerah perlindungan hewan dan tumbuhan agar tidak punah) dan juga digunakan untuk usaha perkebunan bunga, sayuran dan tanaman industri. Wilayah Indonesia dibedakan menjadi dua rangkaian pegunungan dunia, yaitu rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik membentang mulai dari Sulawesi Utara, Kepulauan Maluku Utara dan berakhir di Papua dan rangkaian Pegunungan Mediterania membentang mulai dari ujung barat laut Sumatra, Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara dan berakhir di Kepulauan Maluku bagian selatan. 
Beberapa Pegunungan di Indonesia dapat disebutkan berikut: 
a. Pegunungan Bukit Barisan di Pulau Sumatra 
b. Pegunungan Kendeng di Jawa Tengah 
c. Pegunungan Sewu di Yogyakarta 
d. Pegunungan Arfak di Papua 
e. Pegunungan Maoke di Papua 
f. Pegunungan Bintang di Papua 

E. Pantai Pantai adalah wilayah yang menjadi batas antara lautan dan daratan. Karena di Indonesia merupakan negara kepualauan sehingga banyak sekali terdapat panatai, bebrapa pantai yang terkenal antara lain: Pantai Kuta, Pantai Parangtritis, Pantai Pangandaran, Pantai Pink, dll. Bagi penduduk Indonesia yang berada di daerah tropis pantai yang dapat dimanfaatkan manusia untuk banyak hal, diantaranya: 
a. Objek wisata 
b. Daerah pertanian pasang surut 
c. Areal tambak garam 
d. Wilayah perkebunan kelapa dan pisang 
e. Daerah pengembangan industry kerajinan rakyat bercorak khas daerah pantai, dan lain-lain. 
Pantai juga menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Hutan Mangrove adalah salah satu contoh ekosistem di daerah pantai. Di daerah hutan mangrove hidup berbagai jenis hewan seperti kera, kepiting, ular dan udang. Hutan mangrove dapat berfungsi menahan abrasi air laut. 

F. Tanjung 
Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut. Tanjung yang luas biasa juga disebut semenanjung. Tanjung adalah kebalikan dari teluk, dan biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Dalam pemanfaatannya, jika Teluk biasanya dijadikan sebagai pelabuhanpelabuhan tempat kapal dagang bersandar maka Tanjung biasanya dijadikan Resort untuk wisata karena posisi Tanjung yang menjorok kelaut sehingga pemandangan laut dari posisi Tanjung akan terlihat lebih maksimal. Salah satu contoh pemanfaatan Tanjung sebagai kawasan resort dan wisata adalah Tanjung Benoa di Bali. Beberapa tanjung yang terdapat di Indonesia, antara lain: 
a. Tanjung Benoa 
b. Tanjung Lesung di Banten 
c. Tanjung Kelayang di Belitung 

G. Delta 
Delta adalah daratan yang terbentuk dari hasil sedimentasi materialmaterial yang terbawa oleh arus sungai yang letaknya di muara sungai. Delta terbesar di Indonesia yaitu delta Mahakam dengan luas sekitar 150.000 hektar. Selain itu terdapat beberapa delta di Indonesia: 
a. Delta Sungai Brantas 
b. Delta Bengawan Solo 
c. Delta Sungai Membramo Papua 
d. Delta Sungai Musi
Related Posts
Zona Geografi
Seorang penggiat pengetahuan geografi yang selalu ingin berbagi pengetahuan dan informasi mengenai fenomena yang terjadi di Bumi

Related Posts

Posting Komentar